Contoh perhitungan spk metode ahp dengan mengambil studi kasus pemilihan lokasi warnet terbaik. Dalam perhitungan dengan metode ahp, akan banyak melakukan perbandingan yaitu perbandingan antar kriteria, dan perbandingan antar alternatif setiap kriteria. Sehingga akan cocok bila digunakan untuk studi kasus yang lebih mementingkan ketelitian dalam penilaian daripada banyaknya kriteria dan alternatif yang dinilai.
Data yang dibutuhkan dalam contoh perhitungan spk metode ahp
1. Data Kriteria
Data kriteria digunakan sebagai acuan/dasar dari penilaian. Dalam kriteria, kita bisa menambahkan kode kriteria dan nama kriteria. Dalam ahp, tidak usah memberikan bobot kepentingan dalam kriteria seperti pada metode saw, karena penting atau tidaknya kriteria akan terlihat dari perbandingan antar kriteria (dijelaskan bagian berikutnya).
Berikut contoh data kriteria dalam perhitungan spk metode ahp:
Kode | Nama |
C01 | Jarak ke pondok mahasiswa |
C02 | Jarak ke sarana pendidikan |
C03 | Jarak dengan BTS |
C04 | Pesaing |
C05 | Luas bangunan |
Tabel 1
2. Data Alternatif
Data alternatif adalah sesuatu/orang yang akan diberikan penilaian. Alternatif biasanya berisi kode alternatif dan nama alternatif. Berikut contoh data alteranatif dalam perhitungan spk metode ahp:
Kode | Nama |
A01 | Lokasi 1 |
A02 | Lokasi 2 |
A03 | Lokasi 3 |
Tabel 2
3. Nilai Perbandingan
Dalam AHP nilai perbandingan diberikan antara 1 sampe 9 sesuai dengan teori Saaty. Berikut penamaan nilai Saaty:
1 | Sama penting dengan |
2 | Mendekati sedikit lebih penting dari |
3 | Sedikit lebih penting dari |
4 | Mendekati lebih penting dari |
5 | Lebih penting dari |
6 | Mendekati sangat penting dari |
7 | Sangat penting dari |
8 | Mendekati mutlak dari |
9 | Mutlak sangat penting dari |
Tabel 3
Dalam metode AHP, kita melakukan 2 perbandingan yaitu
a. Perbandingan Antar Kriteria
Kode | C01 | C02 | C03 | C04 | C05 |
---|---|---|---|---|---|
C01 | 1 | 1 | 3 | 1 | 3 |
C02 | 1 | 1 | 2 | 1 | 1 |
C03 | 0.333 | 0.5 | 1 | 1 | 2 |
C04 | 1 | 1 | 1 | 1 | 3 |
C05 | 0.333 | 1 | 0.5 | 0.333 | 1 |
Tabel 4
Dalam tabel perbandingan diatas bisa kita melihat setiap kriteria akan dibandingkan dengan semua kriteria (termasuk kriteria itu sendiri). Contoh: perbandingan nilai kriteria C01 (kiri) dengan kriteria C03 (atas) adalah 3. Sebaliknya C03 -> C01 = 1/3 (0.33). Begitu juga nilai antara C03-C05 = 2 adalah 1/nilai C05-C03 = 0.5. Perbandingan nilai antar kriteria yang sama harus 1. Berdasarkan aturan ini maka kita hanya perlu memberikan nilai di cell yang berwarna merah saja. Untuk yang warna hitam otomatis kebalikan dari warna merah, dan yang berwarna hijau otomatis bernilai 1.
Kalau diperhatikan nilai yang berwarna merah semua >= 1 dan wana hitam <=1, apakah harus begitu? Tidak, nilai itu tergantung dari penilaian, bisa saja C1-C3 = 0.33 sebaliknya C3-C1 bernilai 3. Ingat, besar nilai yang diberikan berdasarkan penting atau tidaknya kriteria tersebut.
b. Perbandingan Antar Alternatif
Konsep dari pemberian nilai pada alternatif hampir sama dengan kriteria. Kelebihannya adalah pada alternatif kita melakukan perbandingan untuk semua kriteria, contoh:
- Kriteria C01
Kode A01 A02 A03 A01 1 3 3 A02 0.333 1 2 A03 0.333 0.5 1 Tabel 5
- Kriteria C02
Kode A01 A02 A03 A01 1 2 4 A02 0.5 1 3 A03 0.25 0.333 1 Tabel 6
- Kriteria C03
Kode A01 A02 A03 A01 1 2 1 A02 0.5 1 2 A03 1 0.5 1 Tabel 7
- Kriteria C04
Kode A01 A02 A03 A01 1 2 3 A02 0.5 1 6 A03 0.333 0.167 1 Tabel 8
- Kriteria C05
Kode A01 A02 A03 A01 1 4 3 A02 0.25 1 2 A03 0.333 0.5 1 Tabel 9
Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa perbandingan nilai alternatif berbeda untuk masing-masing kriteria. Contoh A01-A02 pada kriteria 4 adalah 2 sedangkan di kriteria 5 nilainya adalah 4. Nah, bayangkan kalau nanti kriterianya 10 dan alternatif 10, maka perbandingan yang kita lakukan akan banyak sekali.
Itulah data yang perlu kita siapkan untuk melakukan perhitungan AHP. Selanjutnya kita akan bahas bagaimana melakukan perhitungan sehingga akan dapat alternatif terbaik.
Perhitungan Metode AHP
Dalam perhitungan ahp, ada beberapa tahap yang dilakukan yaitu:
a. Perhitungan Bobot Prioritas Kriteria
- Mencari baris total
# C01 C02 C03 C04 C05 C01 – Jarak ke pondok mahasiswa 1 1 3 1 3 C02 – Jarak ke sarana pendidikan 1 1 2 1 1 C03 – Jarak dengan BTS 0.3333 0.5 1 1 2 C04 – Pesaing 1 1 1 1 3 C05 – Luas bangunan 0.3333 1 0.5 0.3333 1 Total kolom 3.6667 4.5 7.5 4.3333 10 Tabel 10
Baris total didapat dari pengolahan tabel 4 dengan cara menjumlahkan masing masing baris dari setiap kolom. Contoh total dari C01 didapat dari 1 + 1 + 0.0.3333 + 1 + 0.3333 = 3.6667.
- Menormalisasikan matriks & bobot prioritas
# C01 C02 C03 C04 C05 Bobot Prioritas C01 0.2727 0.2222 0.4 0.2308 0.3 0.285 C02 0.2727 0.2222 0.2667 0.2308 0.1 0.218 C03 0.0909 0.1111 0.1333 0.2308 0.2 0.153 C04 0.2727 0.2222 0.1333 0.2308 0.3 0.232 C05 0.0909 0.2222 0.0667 0.0769 0.1 0.111 Tabel 11
Cara menormalisasikan matriks adalah membagi setiap elemen matriks dengan baris total. Contoh cell C01-C02 = 1 / 3.6667 = 0.2727, C2-C3 = 2 / 7.5 = 0.2667, begitu seterusnya untuk cell yang lain.
Kolom bobot prioritas didapat dari merata-ratakan setiap baris matriks hasil normalisasi. Contoh bobot prioritas baris pertama = (0.2727 + 0.2222 + 0.4 + 0.2308 + 0.3) / 5 = 0.285. - Mencari Konsistensi Matriks
Sebenarnya untuk bisa melakukan perangkingan, hanya perlu melakukan sampe langkah mencari bobot prioritas kemudian dilanjutkan ke perhitungan bobot prioritas alternatif. Konsistensi ini penting untuk mengecek apakah kita sudah benar (konsisten) memberikan nilai perbandingan. Lebih jelasnya perhatikan nilai berikut:
C01-C02 = 3, artinya C01 lebih penting dari C02
C02-C03 = 4, artinya C02 lebih penting dari C03
C03-C01 = 5, artinya C03 lebih penting dari C01 atau C01 kurang penting dibandingkan C03.
Jika pebandingan pertama dan kedua memang benar, maka perbandingan ketiga (C03-C01) itu tidak konsisten, karena sudah jelas C01 harusnya lebih penting dari C03. Anggap saja A lebih tinggi dari B, dan B lebih tinggi dari C, dapat kita simpulkan A pasti lebih tinggi dari C. Kalau anda memberi nilai C lebih tinggi dari A maka itu sudah tidak konsisten.# C01 C02 C03 C04 C05 CM C01 0.2727 0.2222 0.4 0.2308 0.3 5.363 C02 0.2727 0.2222 0.2667 0.2308 0.1 5.278 C03 0.0909 0.1111 0.1333 0.2308 0.2 5.299 C04 0.2727 0.2222 0.1333 0.2308 0.3 5.275 C05 0.0909 0.2222 0.0667 0.0769 0.1 5.198 Tabel 12
CM (Consistency Measure) didapat dari mengalikan matriks pada tabel 4 dengan bobot prioritas masing-masing baris. Contoh untuk baris pertama CM = [(1 * 0.285) + (1 * 0.218) + (3 * 0.153) + (1 * 0.232) + (3 * 0.111)] / 0.285 = 5.363.
Berikutnya mencari CI (Consistency Index) yang didapat dengan rumus:
LambdaMax itu adalah rata-rata dari CM (Consistency Measure) = (5.365 + 5.278 + 5.299 + 5.275 + 5.198) / 5 = 5.2826
n adalah jumlah kriteria (ukuran matriks) = 5, sehingga:CI = (5.2826 – 5) / (5-1) = 0.071
Berikutnya mencari RI (Ratio Index), berdasarkan teori Saaty ratio index sudah ditentukan nilainya berdasarkan ordo matriks (jumlah kriteria. Berikut tabelnya:
Ordo matriks 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Ratio index 0 0 0.58 0.9 1.12 1.24 1.32 1.41 1.46 1.49 Tabel 13
Karena matriks terdiri dari 5 kriteria maka otomatis RI = 1.12.
Dari CI dan RI, kita bisa menghitung Consistency Ratio dengan cari CI / RI = 00.71 / 1.12 = 0.063.
Untuk nilai CR 0 – 0.1 dianggap konsisten lebih dari itu tidak konsisten. Sehingga perbandingan yang diberikan untuk kriteria sudah konsisten.
b. Perhitungan Bobot Prioritas Alternatif
Untuk mencari bobot prioritas kriteria pada alternatif dilakukan sebanyak jumlah kriteria, berdasarkan tabel 5, 6, 7, 8, dan 9. Langkah langkahnya sama seperti mencari bobot prioritas kriteria. Berikut hasil dari perhitungannya:
# | A01 | A02 | A03 | Bobot |
---|---|---|---|---|
A01 | 0.6 | 0.667 | 0.5 | 0.589 |
A02 | 0.2 | 0.222 | 0.333 | 0.252 |
A03 | 0.2 | 0.111 | 0.167 | 0.159 |
Tabel 13
# | A01 | A02 | A03 | Bobot |
---|---|---|---|---|
A01 | 0.571 | 0.6 | 0.5 | 0.557 |
A02 | 0.286 | 0.3 | 0.375 | 0.32 |
A03 | 0.143 | 0.1 | 0.125 | 0.123 |
Tabel 14
# | A01 | A02 | A03 | Bobot |
---|---|---|---|---|
A01 | 0.4 | 0.571 | 0.25 | 0.407 |
A02 | 0.2 | 0.286 | 0.5 | 0.329 |
A03 | 0.4 | 0.143 | 0.25 | 0.264 |
Tabel 15
# | A01 | A02 | A03 | Bobot |
---|---|---|---|---|
A01 | 0.545 | 0.632 | 0.3 | 0.492 |
A02 | 0.273 | 0.316 | 0.6 | 0.396 |
A03 | 0.182 | 0.053 | 0.1 | 0.111 |
Tabel 16
# | A01 | A02 | A03 | Bobot |
---|---|---|---|---|
A01 | 0.632 | 0.727 | 0.5 | 0.62 |
A02 | 0.158 | 0.182 | 0.333 | 0.224 |
A03 | 0.211 | 0.091 | 0.167 | 0.156 |
Tabel 17
c. Perangkingan
Berdasarkan bobot prioritas kriteria (tabel 11) dan bobot alternatif (tabel 13, 14, 15, 16, 17) maka bisa disusun tabel seperti berikut:
Alternatif | C01 | C02 | C03 | C04 | C05 | Nilai | Rank |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Bobot prioritas | 0.285 | 0.218 | 0.153 | 0.232 | 0.111 | ||
A01 – Lokasi 1 | 0.589 | 0.557 | 0.407 | 0.492 | 0.62 | 0.535 | 1 |
A02 – Lokasi 2 | 0.252 | 0.32 | 0.329 | 0.396 | 0.224 | 0.309 | 2 |
A03 – Lokasi 3 | 0.159 | 0.123 | 0.264 | 0.111 | 0.156 | 0.156 | 3 |
Tabel 18
Untuk mencari nilai total dengan mengalikan bobot prioritas kriteria dengan setiap baris matriks bobot prioritas alternatif. Contoh untuk baris 1 = (0.285 * 0.589) + (0.218* 0.557) + (0.153* 0.407) + (0.232* 0.492) + (0.111* 0.62) = 0.535.
Berdasarkan perhitungan, alternatif terbaik adalah lokasi 1 (A01) dengan total 0.535. Demikian penjelasan tentang contoh perhitungan spk metode ahp. Jika ada kesulitan silahkan menghubingi kami lewat kontak atau memberikan komentar.
diki saputra
says:saya minta file excelnya dong min buat yang SAW,AHP,dan Topsis untuk jurnal yg judul ini
admin
says:Download excel di https://tugasakhir.id/source-code-tugas-akhir/
Irwan
says:Mas, klu kasusnya semisal strategi pengembangan agribisnis bisa nggak menggunakan metode AHP
admin
says:AHP untuk melakukan perbandingan alternatif (sesuatu atau orang). Sehingga hasilnya perangkingan dengan nilai terbesar.
zura
says:kak link yang diatas untuk excelnya mati, boleh dikirim ke email saya? zhurazura97@gmail.com terima kasih
adjie
says:Link download excel”@ tdk bisa diakses, mohon saran@?
educationfresh.com
ryu
says:bisa minta doc nya kk? untuk jd bahan pembelajaran??
admin
says:Adanya excel saja
Danth Hirr
says:Kk link youtube yang ada berikan tidak bisa buka (vidio di pada akun youtube kk dihentikan) kami boleh liat vidio itu?
admin
says:https://www.youtube.com/watch?v=m2bcpybxFuo
rizqi
says:bagaimana kalau nilai kriterianya itu 1 semua apa itu diperbolehkan?
admin
says:Boleh saja, berarti tidak ada yang lebih unggul dari kriteria tersebut, semua sama rata.
rizqi
says:bagaimana kalau nilai perbandingan kriteria itu 1 semua? apa bisa dilanjutkan karena studi kasus saya kriteria tersebut sama” penting
admin
says:Boleh saja, berarti tidak ada yang lebih unggul dari kriteria tersebut, semua sama rata.
Yuan
says:Permisi min, link excelnya tidak bisa, apakah boleh saya meminta nya?
Tolong ya min, buat bahan belajar yuanserenada@gmail.com
admin
says:Cek cara download di https://rumahsourcecode.com/download
adisa
says:selain ahp metode apa yang di gunakan untuk perangkingan
admin
says:Ada banyak, seperti SAW, TOPSIS, Weighted Product, VIKOR, dll bisa cek semua di sini.
jjohan
says:mantap
admin
says:Terimakasih, semoga membantu.
adi prabowo
says:klo perhitungannya hanya ada 2 matrik kan untuk RI nya hanya 0.00 namun ketika di hitung CI/RI
Hasilnya DIV itu bagaimana ya kak Untuk nilai konsistensinya.. apakah di buat nol atau bagaimana?
admin
says:Kalau 2 pasti konsisten, sehingga tidak perlu hitung CR lagi, isikan kondisi jika jumlah kriteria lebih kecil atau sama dengan 2 otomatis CR 0 (Konsisten)
Hizkia Marcell
says:Halo kak. boleh tau refrensi perhitungan ahp ini dari mana?
admin
says:https://drive.google.com/file/d/164I6w_7YT0Y6X8G1TFjqYZt4yIIPk7UZ/view?usp=sharing
Hizkia Marcell
says:Terima kasih kak
Aulya Giffari
says:thanks a lot! artikelnya sangat bermanfaat dan mudah dipahami.
Ardy
says:Bagaimana pergitungan nya jika ada sub-kriteria?
admin
says:Bisa cek referensi di https://rumahsourcecode.com/metode/ahp-crisp